Rabu, 04 Juli 2012

CinTa

CinTa
    Berbicara tentang cinta, apa yang ada dipikiranmu ? apakah itu mengenai seseorang yang cantik, tampan, menarik, pintar ? apakah cinta memang hanya tentang itu ?
Katanya cinta itu adalah anugerah, ya menurutku juga. Aku, dalam hal ini tentang cinta kepada lawan jenis, aku memang sedang tidak mencintai siapapun dalam hatiku. Aku tidak memiliki seseorang dalam hatiku. Tidak ada.
Aku tidak tahu sejak kapan tidak ada lagi yang mengisi hatiku, aku tidak tahu sejak kapan tidak ada lagi nama yang ingin ku minta kepada Tuhan. Aku tidak tahu sejak kapan tidak ada lagi doa yang begitu tulus dariku untuk seorang lelaki yang ku cintai.
    Tidak tahu, benar – benar tidak tahu. Aku pernah mencintai beberapa nama, sangat mencintai mereka semua. Yang pertama adalah cinta pertamaku, aku sangat menyukainya, aku terkadang masih mendoakannya hingga saat ini. Aku sangat menyukainya, sangat menyukainya. Hingga ketika dia pergi aku harus menahan tangisku hingga malam tiba, saat aku bisa menangis dibawah selimut di asrama. Kepergiannnya sangat menyakitkanku.
Yang kedua adalah pacar pertamaku, akupun sangat menyukainya, aku sangat menyukainya. Aku menginginkan segala yang terbaik untuknya. Aku selalu ingin agar dia bercerita kepadaku mengenai semua bebannya. Namun dia tidak pernah menceritakan seberapa berat hidup yang harus dihadapinya. Dia justru selalu menanyakan tentang kehidupanku. Bagaimana dengan pelajaran, apakah aku menemukan kesulitan. Dia mengatakan bahwa aku adalah cinta pertamanya, dia mengatakan bahwa aku, bahwa dia sangat mencintaiku. Dia mengatakan dia mencintaku. Namun apa yang bisa ku katakan saat dia memutuskanku dihari ke 53 kami berpacaran. Apa yang bisa ku katakan untuk itu semua ?
Namun apapun itu aku tetap mempercayainya, aku percaya dia sangat mencintaiku. Walaupun dia hanya membutuhkan 4 bulan untuk beralih kehati yang lain dan aku membutuhkan waktu bertahun – tahun dengan hati yang luka. Aku tetap percaya saat itu dia sangat mencintaiku.
Yang ketiga adalah seorang senior dikampus, cinta masa dewasaku. Aku hanya mencintainya saja, dia tidak pernah menyadari keberadaanku. Dia tidak menganggap aku sebagai seorang wanita dewasa. Aku adalah seorang adik kecil. Aku pernah memintanya kepada Tuhan, dan Tuhan menjawabnya dengan cepat dan cukup menyakitkanku. Didepan mataku tanpa sengaja dia bercerita bahwa dia baru saja menyatakan cinta kepada wanita yang disukainya. Dan ku bandingkan diriku dengan wanita itu, maka aku tak lebih dari butiran debu.
    Aku banyak berpikir beberapa hari belakangan ini. Aku berpikir apakah ada yang mencintaiku sedalam aku pernah mencintai sebuah nama. Adakah yang mencintaiku begitu dalam sehingga menyebut namaku akan membuatnya menangis, mengenangku rasanya seperti akan kehilangan hidup. Setiap angin yang berhembus maka dia akan menyebut namaku, setiap dia melihat bintang maka dia akan menutup mata dan wajahku akan melintas didalam pikirannya.
    Adakah seseorang yang akan mencintai sehingga dalam doanya dia begitu meminta kepada pemilik kehidupan, agar orang itu bahagia. Agar orang itu selalu nyaman dengan hidupnya. Andaikan ada yang mencintaiku dengan cara seperti maka aku akan cukup bahagia untuk menanti hari esok. Andaikan ada yang mencintaiku dengan cara seperti itu mungkin aku akan berterima kasih kepadanya. Terima kasih ada yang mencintaiku dengan cara seperti itu didunia ini, terima kasih kau membuatku sedikit berharga.
    Sampai saat ini, tidak ada satu kisah cintapun dalam kehidupanku. Tidak ada satu kisahpun. Bukannya aku tidak mau atau tidak menginginkan, namun sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat. Bukan pula aku tidak meminta kepada Tuhan, aku memintanya.
    Aku berharap dapat menemukan seseorang yang istimewa dalam kehidupanku, seorang yang akan mendukung mimpi – mimpiku. Seseorang yang akan mengatakan semangat untukku. Seseorang yang akan membantuku untuk memilah mana yang harus ku capai dalam hidupku dan mana yang tidak bisa.
Aku sangat berharap disuatu kehidupan dimasa mendatang ada yang menyayangiku dengan setulus hati, ada yang meminta hatiku kepada Tuhan dan kendatipun tidak bisa dia tetap meminta kebahagiaanku kepada Tuhan. Aku akan sangat berterima kasih kepadanya, aku akan mengucapkan terima kasih, terima kasih karena bahagia oleh kehadiranku didunia ini. Terima kasih karena mencintaiku dengan tulus, terima kasih karena kau merasa aku berharga.