Rabu, 29 Februari 2012

thinking about this nation

Hari ini saat aku sedang asyik mencari kasus permasalahan remaja (biasa tugas dan besok harus dikumpul),handphone ku berdering,si kutu Lisayana mengganggu ku, “ada apa Lis ???” tanyaku tanpa basa basi dan cerita kami pun berlanjut sampai tahap dia cerita kalau kemarin ( 16 -17 september ) ada wisudaan kampusnya dan peraih IPK tertinggi adalah anak FK IPK 3,9.
Aku mendengarkannya sambil sibuk membolak balikkan koran, bukanya aku tidak berminat mendengarkan cerita si Kutu ini, hanya saja jika aku mendengarkannya dan ikut ikutan kagum maka aku akan memikirkan kesuksesan si IPK 3,9 itu selama 1 minggu full dan aku akan menunjukkan bahwa aku akan sangat iri dengan si IPK 3,9.
                Beberapa malam yang lalu aku memberikan pertanyaan bodoh kepada seorang abang abang yang lumayan ku kagumi kecerdasannya
“ bang pernah senang nggak waktu dosen nggak datang..”
“ pernah...” aku terhenyak, ingin sekali aku juga memberikan pertanyaan ini kepada si IPK 3,9.. kepada Bill Gates, kepada Hok Gie, kepada Andrea Hirata, kepada Mario Teguh atau kepada orang orang yang ku anggap sukses. Apakah mereka akan berteriak " horeeeeeeee" ketika komting mengumumkan kalau dosennya sakit sehingga tidak bisa memberikan perkuliahan???
Aku sudah terlalu sering merasa gembira ketika dosen tidak datang  dan ketika menyadari kebahagiaan ku akan ketidakhadiran dosen, aku akan merasa stress sendiri, mengapa juga aku harus senang ketika orang lain tidak memberikan hak yang seharusnya milikku??? Apakah ini ciri ciri orang yang mempunyai masa depan pas pasan??? Ciri ciri orang bodoh??? apakah hanya aku yang merasakan seperti ini??? (tentunya tidak, nggak ada ku lihat yang sedih waktu tahu dosen nggak datang)
                Aku bahkan sering berdoa semoga dosen tidak datang, semoga laptopnya kena virus, semoga suaranya serak,semoga tadi malam dia nggak tidur, nggak mood jadi malas ngajar,  semoga jalan menuju kampus banjir dan semoga gempa datang hingga proses belajar terganggu dan aku bisa pulang...(benar benar gila...)
Tetapi jangan pikir aku tidak mau belajar...
Aku juga mau belajar, hanya saja keinginanku belajar lebih sedikit dan keinginan ku untuk tidak belajar menguasaiku. aku lebih banyak menghabiskan waktuku untuk hal yang tidak berguna, dan sangat sulit untuk belajar.
Ini memang menyiksaku, hanya saja mungkin sudah terlalu nyaman dengan situasi seperti ini, lagipula ku lihat wajah teman temanku mereka juga sangat gembira persis seperti wajah markis-kido saat memenangkan medali emas pada olimpiade beijing.
                Apalagi hari ini (26/10-2011), waktu kemaren (selasa 25/10-2011) dosen yang mengajarkan Akuntansi Keuangan tidak hadir karena sakit, dan beliau dengan baik hati menawarkan untuk mengganti perkuliahan agar tidak ketinggalan materi, namun apa yang terjadi????
Kami yang hanya kuliah 4 hari, hanya membawa 8 mata kuliah bahkan berniat menolaknya.... what a hell.....
Aku pernah seperti ini, pernah sangat gembira, pernah sangat bosan, pernah sangat benci dengan kegiatan belajar, tapi itu udah tertinggal sejak semester ini, aku sadar aku udah semester 5, sebentar lagi aku dituntut untuk mengaplikasikan ilmuku ditengah tengah masyarakat.
Namun apa yang akan ku aplikasikan dengan cara belajar seperti ini?
Kami hanya mahasiswa dengan tingkat kesadaran dan keinginan belajar yang menyayat hati, akhhhh.... mahasiswa yang payah.
Orang seperti kamikah yang akan mengajari generasi generasi penerus, mahasiswa calon guru seperti kami kah????
Hanya orang gila yang akan berpendapat bahwa kami mampu mengajari siswa nantinya, jika kami mampu mengajarinya maka kami hanya akan mengajarinya menjadi lebih buruk.
                Aku heran dan bahkan aku tidak terima dengan gaya belajar seperti ini, mungkinkah aku terlalu banyak mengkritik???? Mungkinkah aku terobsesi dengan orang orang pintar diluar sana.
Tapi bagaimana mungkin aku akan berkata kepada anak didik ku, jangan mencontek... jika aku mencontek. Haruskah aku mengatakan belajar yang rajin????????????? Aku tidak pernah belajar.
Harus hidup seperti apa???
Mungkin aku tidak usah mebayangkan yang muluk muluk mengenai bangsaku ini, jangankan menciptakan teknologi yang baru, memerangi korupsi, mengatasi banjir dan kebakaran, membangun gedung gedung setingkat dunia, tidak. Tidak akan ada yang bisa mencapai itu.
Orang orang bodoh merasa pintar, orang orang yang setengah pintar merasa sangat pintar menjadi sok pintar, orang orang pintar, disingkirkan dan menyingkir.
Bangsaku yang kaya, mungkinkah alam ini dan penduduknya menjadi malapetaka untukmu?
Tidak akan ada yang berubah bangsaku, sebagian dari kami masih akan menjarah sesama kami, sebagian dari kami juga akan menjarah tanah dan harta yang seharusnya kami nikmati bersama, sebagian dari kami masih terlalu egois dan sebagian dari kami pergi menyelamatkan diri sendiri.....
Jangan harapkan senyuman lagi ditanah mu ini, mungkin sebentar lagi tangisan tidak akan usai.
                Indonesia 5,10,15 dan 20 tahun lagi mungkin akan tetap sama seperti ini, itu yang ku lihat disetiap wajah wajah pewarisnya, ku lihat diwajahku.

Sabtu, 25 Februari 2012

missing you

 missing you

Terkadang aku berpikir, berpikir dan berpikir, lalu  aku sampai pada suatu hal yang setelah kusadari membuatku sedih. Ternyata sudah banyak waktu yang ku lewatkan, 9 tahun sudah aku hidup sendiri, mandiri dan tinggal bersama orang lain. Mungkin kenangan masa kecilku tidak seindah orang lain, aku menghabiskan masa kecil disebuah dusun di Dairi. Aku menghabiskan masa kecil dengan permainan – permainan tradisional, marsitekka, marprancis (itu mirip alipcendong ga ya... hahah aku nggak tahu bahasa Indonesianya, abis anak jaman sekarang maenannya game- game mahal bo...)
Main kasti, ah aku ingat satu momen main kasti, si Gadong (Edu Sianturi) nglempar bola pake kekuatan wiro sableng, SAKIT, SUER SAKIT BGT DAHHHH... tapi aku bilang “ nggak kena kok, nggak kena, padahal sakit lah punggungku...
Apa lagi ya mainanku, maen masak masakan sama kak Verawaty Purba, hah... kalo sama kak Vera kami pernah nyiram Renta (adeknya Jendro) pake air plus cabe yang udah digiling, bah pangapi – apion ma ibana dah... kan panas itu, mamanya marah dan teriak
“ lobi – lobi songon PKI hamu ( lebih dari PKI kalian)”
Masa kecil, apa lagi yang ku ingat tentang masa kecilku?
Ya... aku pernah dibonceng si Candra Aritonang, trus nyruduk ke kuburan op. Seti beghhhh...
Sering manjat pohon tempat op.pegang jualan, sampe tuh pohon akhirnya mati, nggak tahan lah dia, berapa generasi yang menjajah pohon malang itu?
Waktu SD itu kebiasaan tuh pasti ada yang marsikalak (istilah kerennya SKT), ayo siapa yang masih punya SKT sampe skarang?
Aku juga ingat di kopinya oppung Seti kita bisa nonton smackdown gratis, pasti dibersihkan dulu kopinya trus yang brantem maju ketengah dan mulailah smackdownnya...
“ ro guru ro guru...” larilah semua hahhaha
Kalo abis senam pagi pasti disuruh nyanyi satu kedepan plus martak (dirigen), sayangnya aku nggak pernah nyanyi kedepan sepanjang karirku di SD 034791.
Aku pernah dipindahkan 2 kali sama pak Bangun saking lasaknya dan saking ributnya, setiap pagi pasti pemanasan pake kali – kali, o iya ada yang ingat gak teknik pak Bangun mau ngajari kali – kali 9 ???
Baru minggu lalu aku kasi tahu temen ku si Paramitha Sitorus dan asli dia kayak orang seneng banget, mirip reaksinya Isaac Newton waktu menemukan teori gravitasi (ai si Newton do tahe penemu teori i?)
Haha... kalo sudah agak – agak bosan belajar pasti nyanyi kedepan satu – satu, wuihhh sebenarnya itu teknik belajar yang bagus, we need refreshing right? masa kecilku mungkin tidak seperti masa kecil orang lain, yang dihabiskan dibanyak tempat, aku menghabiskan masa kecilku di sebuah dusun, tapi menurutku itu adalah tempat dan waktu yang terbaik, terima kasih untuk orang – orang di masa laluku, dimana pun dan apapun semoga kita bahagia, Tuhan memberkati.

Kamis, 23 Februari 2012

Setelah mati tidak ada harapan lagi


Setelah mati tidak ada harapan lagi

Ayub 14 : 1 – 22


“ manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan . Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang – bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.
Masakan Engkau menunjukkan pandangan-Mu kepada orang seperti itu, dan menghadapkan kepada-Mu untuk diadili?
Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis? Seorangpun tidak!
Jikalau hari – harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu pada-Mu, dan batas – batasnya sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya, hendaklah Kau alihkan pandangan-Mu daripadanya, agar ia beristirahat, sehingga ia seperti orang upahan dapat menikmati harinya.
Karena bagi pohon masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti tumbuh. Apabila akarnya menjadi tua didalam tanah, dan tunggulnya mati didalam debu, maka bersemilah ia, apabila diciumnya air dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai. Tetapi bila manusia mati, maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa, dimanakah ia
Seperti air menguap dari dalam tasik, dan sungai surut dan menjadi kering, demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit lagi, sampai langit hilang lenyap, mereka tidak terjaga, dan tidak bangun dari tidurnya.
Ah, kiranya Engkau menyembunyikan aku didalam dunia orang mati, melindungi aku, sampai murka-Mu surut; dan menetapkan waktu bagiku, kemudian mengingat aku pula.
Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi?
Maka aku akan menaruh harap selama hari – hari pergumulanku, sampai tiba giliranku; maka Engkau akan memanggil, dan aku pun akan menyahut; Engkau akan rindu kepada buatan tangan-Mu.
Sungguhpun Engkau menghitung langkah ku, Engkau tidak akan memperhatikan dosaku; pelanggaranku akan dimasukkan didalam pundi – pundi yang dimateraikan, dan kesalahku akan Kau tutup dengan lepa.
Tetapi seperti gunung runtuh berantakan, dan gunung batu bergeser dari tempatnya, seperti batu – batu dikikis air, dan bumi dihanyutkan tanahnya oleh hujan lebat, demikianlah Kau curahkan harapan manusia.
Engkau menggagahi dia untuk selama-lamanya, maka pergilah ia, Engkau mengubah wajahnya dan menyuruh dia pergi.
Anak – anaknya menjadi mulia, tetapi ia tidak tahu;atau mereka menjadi hina, tetapi ia tidak menyadarinya.
Hanya tubuhnya membuat dirinya menderita, dan karena dirinya sendiri jiwanya berduka cita”

Selasa, 21 Februari 2012

TERNYATA hidupku “ LUAR BIASA “


TERNYATA hidupku  “ LUAR BIASA “

Hari ini, tepatnya sore ini, saat aku sedang menyetrika, tiba – tiba aku teringat masa – masa yang sebenarnya tidak ingin ku ingat (sebagian....)
Aku bersekolah di Sidikalang, sebenarnya itu adalah karena alasan berikut :
1.  Orang tuaku tidak ingin menyekolahkan aku disekolah negeri, beliau berpendapat bahwa sekolah negeri itu tidak bagus dan gurunya hanya makan gaji aja, (aku meragukan alasan ini karena, abangku waktu SMA disekolahkan di sekolah negeri, aku juga SMA di sekolah negeri dan adikku SMP disekolah negeri, mungkin bapakku hanya sakit hati aja waktu abangku ditolak di SMP negeri karena nilainya tidak cukup...) DAN AKU JELAS JELAS TIDAK MAU SEKOLAH SWASTA DI TIGA LINGGA... OH NO AND BIG NO
2.  Ortuku tidak mempunyai uang untuk ongkos ku setiap hari, aku sudah pernah cerita kan kalo ekonomi keluarga ku dulu collap..? itu adalah masa – masa yang buruk. BENER – BENER BURUK
Aku masih mengingat saat pertama kali aku meninggalkan rumah, karena ortuku tidak mau atau tepatnya tidak mampu untuk menyekolahkan ku, maka beliau mengirimku kerumah salah satu rekannya, rekannya itu berjanji akan mengurus keperluan sekolah ku and my parents will pay it later..
Dan ortuku pun mengirimkan ku kerumah rekannya itu untuk training, aku masih mengingat aku pergi hari kamis, dan sesampainya disana aku merasakan kesepian yang SANGAT.BENER BENER KESEPIAN. I JUST WANNA GO HOME.
Aku sedih, tapi untungnya aku mempunyai teman, sebayaku, setidaknya aku mempunyai teman.
Setelah seminggu aku balik dan ortuku nanya, “ gimana mau sekolah disini ?? “
Finally, aku sekolah di Sidikalang, di SMP santo Paulus. Aku tidak pernah menyangka bahwa SEMUA AKAN SEMAKIN SULIT UNTUKKU. ORANG HANYA BISA RAMAH DAN BAIK DALAM HITUNGAN WAKTU.
Aku menjalani kehidupanku yang semakin menyedihkan, no friends, no love, aku merasa tidak ada yang peduli. Ortu ku ???? aku bahkan tidak mendengar kabar dari mereka selam 2 bulan, dan aku semakin cemas, sering aku berpikiran kalo ortuku sakit atau bahkan sudah meninggal. Aku benar – benar menjalani hidup yang menyedihkan. Dan parahnya lagi hubunganku dengan anak ibu kosku itu bener – bener buruk. Aku tidak ingin menuliskan apa saja yang buruk, tetapi semua yang ada di sinetron itu memang benar, mereka bahkan memperlakukan ku sebagai pembantu. A HOUSEMAID. Aku mengerjakan pekerjaan rumah tangga, aku baru 12 tahun, hidup sendiri, bekerja, DAN ITU MEMBUATKU MERASA RENDAH DIRI.  Aku terkadang disuruh pergi membeli sesuatu dan waktu itu rumah kos ku jauh dari keramaian, deket sama kuburan umum, dan aku ADALAH SEORANG PENAKUT.
AKU NGGAK PERNAH CERITA SAMA ORTUKU, UNTIL NOW, entah kenapa, aku berpikir aku tidak perlu memberitahu nya, hanya aku yang tahu.
Untungnya Tuhan sangat baik, Tuhan memberikanku seorang sahabat, sahabat baik, hingga aku tidak perlu merasa sangat sakit.
Selain itu aku juga menghibur diriku, setiap sore, saat semua penghuni rumah entah kemana, maka aku akan duduk diteras, diteras yang menghadap ke ilalang yang tinggi, dan aku akan bernyanyi..
“ bapa surgawi ajarku mengenal betapa dalamnya kasih Mu...
Semua yang terjadi didalam hidupku ajarku menyadari Kau selalu sertaku, dihatiku selalu bersyukur kepada Mu karena rencana Mu indah bagiku...”




Ya hanya Tuhan yang dekat denganku, hanya Dia yang akan melihat, tetapi waktu itu aku belum sadar bahwa segala sesuatu TUHAN yang mengatur, Dia menempatkan ku dimanapun, DIA YANG TAHU SEMUA YANG TERBAIK UNTUKKU.
Ya... itu yang menjadi penghiburanku, aku merasa sangat dekat dengan Tuhan, ketika aku duduk diantara ilalang itu, aku terkadang menangis, bukan terkadang lagi, AKU MEMANG SELALU MENANGIS, BUKAN AKU CENGENG, TAPI AKU MASIH TERLALU KECIL WAKTU ITU, aku memikul beban yang seharusnya tidak ku pikul. Aku melakukan pekerjaan yang tubuhku belum bisa lakukan.
Ha... ada satu tempat lagi yang menjadi tempatku sering merenung, di sawah, saat aku mencuci pakaian, satu tel, sekarang aku mengerti mengapa aku sering terlalu cepat lelah, hahhh aku sudah menghabiskan tenaga ku saat aku berusia 12 tahun.
Masa SMA...
Aku tinggal dengan tante ku, pariban bapakku, disini juga aku merasa tidak nyaman, sama aja perlakuan yang kudapat, dan AKU MENGALAMI KRISIS DALAM HIDUPKU. Mungkin itu sebabnya aku menjadi orang yang buruk.
Disekolah juga sama saja, bahkan ada teman yang menolak satu kelompok denganku, aku melihat bahwa aku berada dikumpulan orang – orang malang, yang dijauhi waktu pembagian kelompok belajar. Tadinya aku berharap itu hanya ada di reality show, ternyata ada juga di REAL LIFE.
Anak tanteku itu juga sama saja, dia memanggilku pembantu, HAAHHHH...
Dan satu masalah pun terjadi, aku memutuskan untuk pergi dari rumah tanteku, tanpa memberitahu ortuku, aku bahkan merasa sangat sakit hati kepada siapapun bahkan kepada ortuku. I WAS HURT.
Aku pindah kesebuah tempat, disini lebih baik, YA SETIDAKNYA DISINI AKU AKAN DIPERLAKUKAN SEBAGAI MANUSIA SEUTUHNYA, BUKAN SEBAGAI PEMBANTU. SETIDAKNYA DISINI AKU BISA MEMPERBAIKU HIDUPKU.
Tetapi satu masalah yang sebenarnya sudah mengakar dalam hidupku adalah aku cenderung merasa rendah diri, aku cenderung merasa tidak dianggap. Dan bagiku itu adalah rasa yang sangat PAHIT.
AKU butuh didengarkan. Aku ingin membuktikan diriku. Tetapi sampai saat ini, ku rasa belum ada pembuktian diriku, terkadang aku berpikir apakah ini takdirku atau memang aku yang membuat tadirku seperti ini.
Kata – kata klasik yang sering ku dengar,,, “ semua akan indah pada waktunya, tidak ada yang kebetulan, mungkin Tuhan mempunyai rencana yang indah...”
Ya... aku harus berubah, AKU HARUS MEMPERCAYAKAN MASA DEPANKU, SEMUA AKAN INDAH PADA WAKTU NYA, TUHAN TELAH MEMBENTUKKU SEJAK AWAL, JIKA SAJA AKU TIDAK DIBENTUK SEJAK USIA 12 TAHUN, ENTAH DIMANA AKU SAAT INI. Andai saja aku tidak dipertemukan dengan orang – orang yang kejam maka saat ini aku tidak akan mampu menghadapi orang – orang yang bahkan lebih kejam dari itu. Jika saja orang tua ku tidak mengirimku keluar dari zona nyaman maka pikiranku tidak akan terbuka.
JIKA SAJA AKU TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG – ORANG YANG MENGAGUMKAN SAAT AKU SMA, MUNGKIN MIMPIKU AKAN SEDERHANA, MUNGKIN AKU AKAN MENJADI ORANG DENGAN MIMPI YANG KEBANYAKAN. TIDAK. AKU TIDAK SEPERTI ITU SEKARANG, AKU MEMIMPIKAN HAL YANG LEBIH BESAR DARI YANG BISA KU BAYANGKAN.

Andaikan hidupku hanya berada di jalur aman saja, maka persepsi ku tentang kegagalan tidak akan berubah. Jika saja Tuhan tidak menempatkanku di lingkungan yang keras maka hiduku akan lembek, mudah putus asa. TIDAK. SEKARANG AKU TIDAK TAKUT, AKU TIDAK TAKUT DENGAN HARI ESOK, NILAI E, KELULUSAN, DOSEN, PENJAGA PERPUS, ATAU APAPUN...
HIDUP HANYA SEKALI... HIDUP HANYA SEKALI, I’LL DO AND GIVE MY BEST..

Terima kasih sudah menempatkan ku dilingkungan yang belum ku kenal, setidaknya hidupku lebih berwarna, aku merasa sangat kuat, sudah banyak yang ku lewati. Terima kasih, lagi pula ada satu yang selalu bersamaku TUHAN TIDAK PERNAH MELEPASKAN TANGANKU, SEBERAT APAPUN ,SESAKIT APAPUN, DIA SELALU BERSAMAKU.

Ini ayat yang menjadi pegangan hidupku....
Sebab AKU ini mengetahu rancangan – rancangan apa yang ada pada Ku mengenai kamu, demikianlah firma TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. YEREMIA 29 : 11

Ya aku percaya segala sesuatu yang dirancangkan TUHAN untukku adalah hal yang baik. Tidak akan ada kekecewaan, aku tahu tidak akan ada kekecewaan dihidupku jika aku benar benar percaya, berharap dan mengimaninya.












Minggu, 12 Februari 2012

home


HOMe
Satu satunya surga didunia ini adalah rumah, our own home, tempat kita merasakan semua rasa

MALAM INI ditemani SUARANYA mas MICHAEL  BUBLE, AKU ingin menuliskan sesuatu tentang rumahku. Rumah tempat aku tinggal dengan omak (mom) dan bapak, juga dengan ito – ito ku yang berjumlah 3 orang, 1 abang dan 2 adik, i’m the only one girl.

Rumahku, tidak begitu cantik, dan bahkan tidak cantik, kami baru memiliki rumah sendiri ketika aku sudah kelas 3 SD, sebelumnya kami harus berpindah pindah rumah, dan menumpang dirumah orang lain. Orang tuaku belum bisa membuatkan rumah untuk kami hingga aku berusia 8 tahun.


Memang tidak banyak waktu yang ku habiskan dirumah, aku sudah meninggalkan rumah sejak aku tamat dari SD. Namun berada dirumah memiliki RASA   tersendiri bagiku. Aku sering menghabiskan waktu dibelakang rumah, mengamati pepohonan atau malam hari dengan tiduran diatas beko aku mendengarkan lagu, melihat bintang, sungguh itu menenangkan hatiku. Dulu ketika aku baru pada masa masa pertama jauh dari rumah, setiap sore aku akan duduk diteras rumah kosku dan disana aku bernyanyi sambil menangis, menangis mengingat rumahku. Apapun yang ada didunia ini, semua itu tidak bisa menggantikan RASA seperti dirumah, semua itu akan berbeda.

Aku, aku akan selalu merindukan rumahku, tidak peduli seberapa nyaman dunia luar, rumahku tetap rumahku disanalah aku bisa merasakan tenangnya sebuah kehidupan....
Kemanapun aku pergi, satu satunya tempat yang ingin kudatangi ketika aku merasa letih adalah RUMAH ku...
Let me go home, let me go home,.....

Jumat, 10 Februari 2012

daddy....


Let’s talking about my daddy......

Akh, berbicara tentang sosok yang satu ini tentu tidak akan ada habisnya. Dia adalah sosok lelaki yang kukagumi, aku masih ingat waktu SD dia pernah mengantarkanku ke sekolah, bukan dengan kereta apalagi mobil, kami tidak mempunyai itu. Rumah kami hanya bangunan berdinding papan dengan atap seng itupun sudah bocor sana sini, plus lantai tanah ( pernah nonton 3 Idiots, waktu Ranco dan farhan mengunjungi rumah Raju Rastogi, bahkan rumah raju lebih cantik daripada rumahku....)
          Pagi itu hujan masih turun dengan derasnya, aku mulai cemberut karena tidak mungkin aku pergi kesekolah dengan menerobos hujan sederas ini.
Bapakku memperhatikanku dengan seksama, dia juga memperhatikan hujan yang semakin deras. Buru buru dia mengambil parang dan menebas salah satu daun pisang, dia mengambil tas ku dan membungkusnya dengan plastik kresek agar tidak basah. Dia lalu mengambil handuk kumal yang tergantung didinding lalu menutupi kepalaku, dia menyurukju untuk naik kepunggungnya lalu  menggendongku sambil salah satu tangannya memegang daun pisang (oalah kami bahkan nggak punya payung.....), dia melangkah dengan cepat, pagi itu dia mengantarkanku kesekolah.
Aku juga ingat waktu itu aku belum tahu bagaimana cara mengikat tali sepatu, maka setiap pagi dia akan mengikat sepatuku.
            Aku adalah anak kedua dari 4 bersaudara, 3 orang saudaraku adalah laki laki, waktu kecil aku agak nakal, nggak agak lagi sih memang nakal, aku pernah nyiram tetanggaku pake air yang udah aku masukin cabe giling, aku tidak ingat ide gila siapa ini, mungkin ide gilaku, atau ide gila adikku Joyakin dan mungkin juga ide gila kak Vera, kami bertiga memang bertindak kelewatan,  giling, aku tidak ingat ide gila siapa ini, mungkin ide gilaku, atau ide gila adikku Joyakin dan mungkin juga ide gila kak Vera, kami bertiga memang bertindak kelewatan yang pasti waktu mama nya pulang, dia  marah dan bilang...” kalian lebih kejam dari PKI.....”....
Dipindahkan pak Bangun sampai 2 kali dalam satu hari karena ribut, dan pergi ketempat berbahaya untuk anak anak... ah nakalllll
            Aku juga mengingat suatu momen waktu aku kelas 4 SD, waktu itu hujan, bapakku datang,bajunya basah. Dia mengetuk pintu yang sebenarnya terbuka, kami yang waktu itu belajar IPA dengan pak Bangun jadi terdiam.
“ tinggal pulpennya...” ujar bapakku tanpa ditanya, pak Bangun mengangguk dan aku berlari kepintu mengambil pulpen SNOWMAN itu dengan tersenyum, hari itu aku sangat senang.

            Bapakku penganut agama nasrani yang taat, aku mengingat setiap jam 5 pagi dia akan bangun lalu berdoa, lagu yang sering ku dengar adalah lagu..... “ Seperti rusa rindu sungai mu, jiwaku rindu engkau..... kaulah TUHAN hasrat hatiku... ku rindu menyembah Mu...” dia menyangikan itu setiap pagi sampai aku tamat SD, entah kapan kebiasaannya itu berhenti, yang pasti sekarang aku sudah sangat jarang mendengar suaranya menyanyikan lagu itu.
Dulu dia selalu pergi untuk kebaktian, hah... missing that moment, dulu senang banget kalau bapak pergi kebaktian malam karena itu berarti aku bebas bisa nonton kerumah tetanggaku dan nggak belajar.... tapi sekarang beliau udah Jaranggggggggggg pergi kebaktian, so sad....
            Bapakku adalah seorang pekerja keras, hanya saja pemikirannya masih saja konservatif.
Masalah pergaulanku, tentu saja bapakku sangat ketat. Suatu kali temanku datang mengembalikan buku, cowok, langsung aku dipanggil “ Rani mana remot TV.....” lha... yang nonton siapa yang megang remot TV siapa, kalau aku lagi nongkrong sama teman temanku kan jarang ketemu sama teman teman SD pasti langsung dipanggil “ Rani modom..... Rani tidur..” wadowwww kacooooo lah, makanya nggak heran memang aku nggak punya teman cowok, bapakku kek ninja.....
            I adore my daddy, dia nggak pernah protes banyaknya uang yang harus dikeluarkan untuk pendidikanku, dia nggak pernah bilang...” ai godangma uang buku mi....” bahkan aku sering mengorupsikannya, jangan kira bapakku nggak tahu, dia tahulah, aku sering disindirnya, aku hanya diam tidak melawan.SIP. bapakku lebih peka dari KPK, hanya saja dia mendiamkannya, toh aku hanya aplikasi ilmu ekonomi ku kan? Atau mungkin dia juga melakukan apa yang ku lakukan waktu kecil dulu...
                Kalau berdebat dengan bapakku memang aku selalu kalah, bukan karena otakku nggak bisa mengimbangi otak bapakku, hanya saja aku memang tidak suka berdebat dengan orang yang saya angap terlalu keras kepala, jadi saya akan ngangguk nggangguk aja, whatever...
Bapakku memang keras kepala, sudah lama aku tahu itu, sifat yang sangat ku benci darinya sekaligus sifat terbesar yang juga ku warisi darinya.
Pernah aku berdebat masalah yang sudah aku tahu banget, paling sering kalau nonton kuis who wants to be a millionaire neh, misalnya aku jawab A dan udah aku jelaskan pasti tetaplah jawabannya itu benar menurutnya, jadi kalau jawabanku benar dia bilang, “bah hu ingot ni on do jawaban na “ nah kalau saya yang salah “ percuma do ho SmA 1...” hubungannya dengan SMA 1 apa, emang semua orang yang di SMA 1 itu pintar...????
Bapakku hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 2 SMP, aku pernah malu dengan realita ini, menurut cerita yang aku dengar sih beliau dulu siswa terpandai disekolahnya, sayangnya dinegaraku tercinta ini pendidikan hanya berpihak kepada orang pintar dan bodoh asalkan dia kaya, dan bapakku yang waktu itu piatu tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk mengecap manisnya dunia sekolah. Dunia memang kejammmmmmm
        Sudah kubilangkan bapakku seorang pekerja keras, dia tidak seperti bapak bapak lain yang menghabiskan waktu 24 jam dikedai tuak dan tidak tahu anaknya sudah pada tamat SD apa belum. Setiap pagi bapakku akan asyik dengan ternaknya, bahkan matahari belum muncul, setelah menenangkan pig nya, maka giliran kotoran pig yang diantar kekebun kakao, biar subur.
Bapakku bekerja keras demi kami, aku, abangku dan kedua adikku, dia tidak ingin kami mengalami nasib yang sama seperti dia.
Aku masih ingat waktu itu hari kamis, satu hari sebelum pengumuman SNMPTN dilakukan, dia bilang ke aku..” Rani, naborngin marnipi au lao mu se ho tu sikkola berarti lulus do ho bah..Rani semalam aku bermimpi kau pergi lagi sekolah berarti lulusnya kau...” aku waktu itu hanya tersenyum dan merasakan betapa banyaknya harapan yang hancur kalau sampai aku nggak lulus..
Dan senyum bapakku waktu si Lisa ngabarkan aku lulus di Perguruan Tinggi Negeri, i’m so happi. Bagi kami warga sebuah desa yang terpencil lulus diperguruan tinggi adalah suatu yang sangat membanggakan. Walaupun UNIMED bukan negeri yang ku impikan tapi baiklah....
                Dan aku kembali menemukan kecerahan wajah bapakku waktu mendampingi abangku saat dilantik menjadi salah satu anggota TNI. Aku ingin melihat wajah seperti itu setiap hari, mungkin aku akan menemukannnya kembali waktu aku diwisuda atau mungkin giliran adik adik ku yang mengukir senyum diwajah bapakku.
            Bapakku adalah pria terhebat yang pernah kutemui, dia selalu memenuhi apapun yang aku minta apalagi kalau menyangkut pendidikanku. Susah payah dia mengumpulkan rupiah untuk membelikan ku sebuah netbook Dell, walaupun pada akhirnya netbook malang itu hilang, dia tidak memarahiku, dan mengusahakan untuk membelikanku penggantinya...
Walaupun lagi lagi aku menggunakannya untuk menuliskan cerita cerita dan tulisan bodoh dan menonton film film bodoh,lagu lagu bodoh menyimpan gambar gambar orang orang bodoh....
O ya... andaikan ada opsi yang mengharuskan aku harus rekomen siapa untuk presiden Indonesia tahun 2014, i will choose my daddy, haha... dimataku dia bahkan mengalahkan Sri Mulyani...
Thanks dad, just wanna do something great to make you proud of me, just wait till i get my SP.d
deeply love to my dearest daddy M Lumban Gaol..... hope God will give you the best for all you want...mercy amang...
Ok... itu cerita tentang bapakku, just tell me about your daddy... (Nasrani Lumban Gaol)


 the author