Hai
dunia, mengapa begitu banyak kebohongan yang harus ku lakukan didalam hidupku. Apakah
aku juga harus menamakan mereka “kebijaksanaan”?
Terkadang aku
berpikir untuk apa aku melakukan semua ini? Sebenarnya untuk apa aku hidup. Apakah
menurutmu aku lahir, bertumbuh, SD, SMP,SMA, kuliah, bekerja dan menikah? Apakah
seperti itu ? hanya untuk seperti itu? Bukankah
itu kehidupan yang cukup membosankan untuk dijalani dan bukankah hanya orang
yang mati yang akan menjalani kehidupan seperti itu, apakah aku orang yang mati
yang terperangkap dalam tubuh orang yang hidup?
Alangkah menyedihkannya
kalau itu adalah sebuah kenyataan kehidupanku.
Dunia, kau melihatku hidupku kan?. Aku
hidup,tertawa, menangis, jatuh cinta, berduka, semuanya kulakukan dan kau
melihatku. Menurutmu aku bagiamana? Apakah kepalaku ini terlalu banyak
mengonsumsi kebohongan sehingga aku merasa jalanku sudah benar?
Atau apakah
selama ini aku hidup dalam kebenaran hingga aku begitu muak dengan kebohongan. Aku
rasa tidak seperti itu.
Dunia belakangan ini aku begitu stress
dengan apa yang sedang ku hadapi. Aku sedang memainkan sebuah sandiwara
menjijikkan, walaupun semua orang memainkan lakon yang sama denganku, yang
membuatku tidak usah malu dengan yang kujalani tetapi tetap saja aku begitu
malu. Seakan aku sedang ditelanjangi didepan umum. Mereka mengatakan aku tidak
akan bisa hidup dengan kepala tegak, dimanapun dan kapanpun, itu sudah hal yang
umum, itu yang mereka katakan. Kau tidak akan bisa berjalan dengan seperti itu,
jika kau tetap ingin berjalan maka kau akan menanggung kerugian, kau harus
berkorban. Jika menjalankan sebuah kebenaran memerlukan korban mengapa
menjalankan suatu kebohongan tidak menelan korban. Mengapa lebih mudah bagiku
merampas daripada menjalani sendiri. Mengapa lebih mudah bagiku membunuh
dibandingkan memberi minum?
Mengapa?
Bukankah ini
terlalu berlebihan dunia.
Bagaimana cara
memperbaikinya, bagaimana cara memperbaiki benang kusut ini. Beberapa mengatakan
mari kita berhati-hati memperbaikinya atau bagaimana kalau kita bakar saja
benang itu dan kita ganti dengan yang baru?
Hai dunia, kepalaku ini selalu
dipenuhi pertanyaan kemanapun aku pergi. Tahukah kau di tempatmu ini ada 2
macam kehidupan. Kehidupan secara teori dan kehidupan secara realita. Jangan khawatir
dunia, mereka mengajarkan semua hal-hal yang baik, aku tidak mengingkari itu. Tetapi
dunia telingaku bekerja dengan lambat dan mataku menangkap dengan cepat. Maka apa
yang harus ku lakukan jika apa yang ku lihat mempengaruhiku?
Apakah kau juga
mengatakan, hei nona ada hal-hal yang memang teoritis?
Apakah kau juga
mengatakan tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular?
Apakah aku juga
akan mengatakan agar aku bijaksana tetapi tidak pernah menunjukkan kepadaku
kebijaksanaan apakah itu.
Dunia, yang ku hadapi saat ini akan
menentukan aku ingin menjadi apa. Jadi jika kau ingin ku perbaiki dukung sedikit
teori yang ku dengarkan. Jika tidak, mungkin aku akan menjalani peran yang
lebih mengerikan dari peran-peran yang pernah ada.
Dunia, mimpiku sangat sederhana. Aku hanya
ingin berjalan dengan kepala yang tegak. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar