Yesus pegang tangan saya
Ku pegang tangan-Nya
Bersama ku menuju kerumah Bapaku
Senantiasa ku berjalan dekat pada Tuhan
Begitu kami jalan trus Tuhan ku dan saya
Kamis
8 desember 2011, salah satu desa pelayanan gereja kami yakni desa Tualang
Barisan mengadakan natal. Sorenya sekitar jam 5, bapak mengantarkan kami aku
dan adikku Abednego yang masih berusia 8 tahun. Tadinya bapak akan mengantarkan
kami sampai ditempat tujuan tetapi Bapak masih memiliki kerjaan karena
sebelumnya bapak memang membantu persiapan di Tualang Barisan jadi pekerjaan
pokok bapak belum dikerjakan lagi pula bapak juga akan menjemput mama, jadi
untuk mencapai desa Tualang Barisan yang jalanannya masih sangat payah waktu
bapak tidak akan sempat.
Aku
memberi usul agar kamai berjalan kaki saja, lagi pula hari belum terlalu sore
masih terang, bapak kemudian mengantarkan kami hingga ditepi jurang.
“ dari sini nggak ada lagi belokan,
lurus saja kalian ya...” kata bapak kelihatan sangat berat, kami mengangguk. Bapak
kemudian pergi, kami berjalan, namun beberapa langkah, aku merasa takut.
“ kita berdoa dulu ya dek ...”
ujarku sama adek ku, dia mengangguk, kami kemudia duduk lalu berdoa.
“ Bapa aku sangat takut, jalanannya
hutan – hutan, tidak ada orang, sangat sepi dan dan aku takut dengan suara air
itu, aku sangat takut Tuhan, namun kami ingin menghadiri natal Bapa, tolonglah
kami, lindungi kami Tuhan hingga kami sampai dengan selamat. ...” begitu aku
berdoa hingga aku menangis, aku memang sangat takut.
Ibrani 13 : 6
Tuhan adalah penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang
dapat dilakukan manusia terhadap aku ?
Dan memang jalanan itu sangat sepi,
kami melewati sebuah rumah kosong dan dikiri kami adalah jurang yang dibawah
ada air mengalir, dan disebelah kanan kami adalah tebing yang tinggi, plus
pohon – pohon.
Aku bernyanyi, adikku hanya
tersenyum melihatku, memang sangat melelahkan, jalanannya dakian, aku bahkan
harus berhenti beberapa kali karena kecapekan.
Filipi 4 : 4
Bersukacitalah senantiasa didalam Tuhan sekali lagi ku
katakan bersukacitalah
Sepanjang jalanan itu hanya ada 1
orang yang lewat dengan mengendarai sepeda motor, “ kalian mau ke tempat natal
itu ? “ tanyanya, aku tersenyum setidaknya ada juga orang yang melewati jalanan
ini.
Akhirnya kami sampai dengan
selamat, puji TUHAN.
Filipi 1 : 27
Hanya hendaklah hidupmu berpadanan dengan injil Kristus, supaya,
apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar,
bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman
yang timbul dari berita Injil.
29-30
Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada
Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, dalam pergumulan yang sama
seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang
aku.
Sejauh ini aku menempuh perjalanan,
inilah yang aku inginkan, aku tahu ketika kami dalam perjalana Tuhan yang juga
berjalan dengan kami. Tuhan juga menangis saat aku mengatakan “ aku takut Tuhan”
aku tahu dia tersenyum saat aku lari bersama adikku, aku kecapekan, ah alangkah
menyenangkan jika dia membelai kepalaku, aku tahu Dia bersama dengan
malaikat-Nya juga bernyanyi dengan ku.
Mansai malungun tondiku Tuhan
(jiwaku sungguh
merindukan Engkau Tuhan)
Lao mandapothon jonok tu Ho
(ingin lebih dekat
dengan Mu)
Soada hata holan rohakku
(tiada kata – kata hanya
hatiku)
Lao paimahon ho Jesus i
(ingin menunggu
Engkau Yesus ku)
Jesus Tuhanku tung holan hodo
(Yesus Tuhanku hanya
Engaku saja)
Na umbege sude arsak ni rohhakki
(yang mendengar semua
keluh kesah dalam hatiku)
Tangihon au Tuhan sai ingot au
Tuhan
(dengarkan aku Tuhan,
ingat aku Tuhan)
Ai holan Ho di napasabam rohakki
(hanya Engkau yang
menenangkan hatiku)
Aku ingin tetap setia, seperti ini,
aku ingin selalu memiliki kerinduan, aku ingin setia, TETAP SETIA
Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk
membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya
Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya.
Ya Aku akan datang segera
Wahyu 22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar