Rabu, 16 Mei 2012

Cinta Alvin and the chipmunks



“ Dunia akan selalu bersinar tanpa lampu buatan James Watt, cintalah yang membuat dunia ini bersinar dan semakin indah, all we need is love...” R LG

Rasanya tidak enak membicarakan sebuah kehidupan tanpa ada cinta didalamnya, itu seperti membicarakan kehidupan Soekarno tanpa istri ataupun gundik-gundiknya, bagaikan menginjakkan kaki di kota Medan tanpa singgah di Polonia atau mengunjungi Paris tanpa bercengkrama ditepi sungai Seine sambil mengamati keindahan menara Eifel...
Cinta selalu menjadi trending topic di dunia ini, baik itu cinta erros, cinta monyet,cinta filia,atau cinta apapun itu, yang penting cinta. Dan aku bukan manusia yang mati rasa yang tidak mengenal apa itu cinta. Aku bukan manusia membosankan yang tidak memiliki kisah cinta, walaupun kisah cintaku tragis yang bahkan dikalahkan oleh CINTA FITRI DENGAN 7 SESSION SEDANGKAN KISAH CINTAKU TAMAT HANYA DALAM HITUNGAN JARI, hitungan 10 orang  jari tangan dan kaki..   dan kebanyakan adalah cinta sepihak yang malang. Kalau Raditya Dika mengatakan alasan orang jomblo adalah karena mereka TERLALU ASYIK JATUH CINTA SENDIRIAN, maka jika ada yang menanyakan mengapa aku masih single maka jawabanku adalah :
Aku selalu menyukai orang yang tidak menyukaiku, dan aku selalu tidak menyukai atau mencoba menyukai orang yang menyukai ku, sangat simpel kan?
Aku pertama kali melihatnya ketika di Serbaguna pada waktu MOS. Dia sedang berdiri tidak lebih dari 20 meter didepanku . Dari lantai 2 aku bisa melihat wajahnya dengan jelas. Lelaki berambut lurus dengan kaca mata Alvin di filem Alvin and the chipmunks, aku sedang mengamatinya. Tetapi tentu saja dia sedang tidak melihat kearahku. Dia sedang asyik menikmati perform dari sebuah klub musik. Aku tidak tahu musik jenis apa itu, gendang yang cukup besar dipukul sekuat tenaga, mereka melakukannya sambil menggerakkan badannya, kalau tidak salah itu sebuah kesenian yang tenar dikalangan anak muda Jepang.
 Aku sangat menikmati penampilan mahasiswa yang sangat energic itu, terlebih dengan suguhan spesial didepan mataku, seperti duduk ditepi danau Toba, dengan laptop dikaki bersiap menulis cerita, sesekali memandang air yang bergerak perlahan, ditemani angin yang sepoi-sepoi, tak lupa Kenny G memainkan musik Forever in love nya.. atau bagaimana kalau aku sekalian memanggil Sarah Brighman dan Josh Groban untuk menyanyikan lagu yang sangat ku sukai THERE FOR ME... aku berencana menyanyikannya di pernikahanku beberapa tahun yang akan datang..(asekk....)
Aku tidak mengenalnya, aku baru saja melihatnya, baru kali ini dan baru hari ini maksudku. Aku tidak tahu namanya, aku tidak tahu dia suku apa, atau agama apa. Aku hanya menyukainya, dari ribuan manusia dengan perbandingan perempuan dan laki laki 1 : 3. Maka hanya dia yang ku sukai. Sepertinya aku akan menghabiskan hari ini dengan mengamati dia, lebih baik dari pada aku harus kesal dengan ospek hari ini. Pasti ini yang dirasakan James Blunt ketika dia menciptakan lagu “You’re Beautiful” nya itu, sayangnya mahluk yang sedang ku lihat didepanku ini tidak cantik, He’s good looking. Temanku bilang dia tidak ganteng, ah aku tidak yakin dengan jawabannya soalnya dia bilang Siwon juga nggak ganteng jadi kemungkinan matanya udah katarak.
Sepertinya Tuhan memberikan satu alasan untuk tinggal disini.
          Beberapa hari setelah itu aku selalu mencarinya, saat didalam kelas mataku selalu keluar berharap akan menemukan wajahnya. Penjelasan dosen mengenai fungsi – fungsi manajemen pun tidak ku dengarkan lagi.  Aku sering berdiri di lantai dua dan mengamati kelantai satu. Dan ketika ku temukan lelaki berkaca mata Alvin and The chipmunks itu maka aku akan tersenyum. Dan aku akan mengamatinya sampai dia benar – benar tidak akan tampak lagi didepanku atau saat dosen sudah datang.
          Tak lama aku berkenalan dengannya.. Aku menyukainya, aku sangat menyukainya, sungguh aku sangat menyukainya. Aku menyukai senyumannya, aku suka saat dia berbicara dan menyampaikan argumennya. Aku juga suka saat dia tertawa ketika aku dan beberapa temanku menghabiskan waktu dengan menonton filmAlvin and the Chipmunks dengan nya. Ketika dia asyik mengamati polah Alvin dan Theodore si gendut maka aku sedang asyik mengamati wajahnya. Dia sangat lucu.
Aku bisa merasa tenang didekatnya, aku tidak tahu mengapa. Aku tidak merasakan jantungku dag dig dup, aku tidak merasakan dadaku sesak seperti balon udara yang seakan mau meledak. Aku bisa duduk tenang disampingnya, berbicara dengannya, berdebat dan tersenyum.  Aku tidak seperti Andrea Hirata yang merasakan dunia berputar saat dia bersama Aling, aku juga tidak mendengar bunyi musik seperti di filem India saat aku berada disekitarnya. Dunia masih berjalan normal, matahari masih tetap panas menyengat dan hujan, tetap saja hujan, akan membuat basah. Namun hari memang menyenangkan.
“ benaran suka sama dia ? “ aku mengangguk. Dia tidak yakin, tidak ada satupun temanku yang yakin kalau lelaki itu benar-benar membuatku gila. Aku menyukainnya, dia bagaikan Katya Kristanaema, mahasiswa Jerman yang sangat cantik untuk Andrea Hirata dan Gengnya.
“ memangnya kenapa? “ tanyaku
“ kamu biasa aja didekatnya. Ku rasa itu hanya kagum aja.”
Begh... jadi maksudnya aku harus mencak-mencak gitu?
          Tetapi aku benar – benar gila dibuatnya. Aku akan merasakan euforia ketika dia mengkomen status atau ketika dia membalas komentarku di statusnya.
Suatu malam, dia mengirimkanku sms, hujan, banjir dan aku tidak mempunyai pulsa. Tidak mungkin aku membalas smsnya menggunakan handphone temanku, tidak, itu tidak etis.
Maka dengan keyakinan yang kuat, aku menembus hujan, aku mencari counter dan berhasil mengisi pulsa di handphone ku, maka segeralah ku balas smsnya.
          Dia benar – benar membuat hariku sangat menyenangkan. Setiap malam aku tidak sabar menanti esok akan datang dan aku akan melihatnya. Bahkan melihat gang rumanya pun aku tersenyum.
          Aku menemukan satu fakta dalam diriku dan juga dalam diri setiap orang ketika mereka sedang fall in love. Orang yang jatuh cinta itu cenderung sangat sensitif. Kalau tiba-tiba bertemu dengannya dijalan, maka dalam hati berkata,” sepertinya Tuhan meresetui perasaanku..”. hingga pada akhirnya disadari ketika sedang menyukai seseorang orientasi hidup terlalu tertuju padanya dan kita kehilangan kontrol atas diri sendiri.
Ketika sedang menyukai seseoran maka kita akan selalu menemukan alasan untuk berkomunikasi dengannya. Aku pernah membaca buku Lady in Waiting..(direkomendasikan untuk semua orang, tidak memandang jenis kelamin, status apalagi strata sosial). Dibuku itu aku menemukan gejala orang yang hatinya bukan lagi miliknya sendiri, bukan juga milik Tuhan, melainkan milik awang-awang. Seharusnya seseorang itu terlebih dahulu mencintai dirinya sendiri lalu kemudian orang lain. But i was wrong at the time...
Nah kalau kamu lagi jomblo sekarang berarti Tuhan menginginkan kamu lebih mencintai hidupmu dan orang-orang disekitarmu, orang tua mu misalnya.
Hingga di awal Juli saat dia mengabarkan aku mendapat beasiswa, dan untuk memastikan kebenarannya aku menyambangi kediamannya bersama teman ku yang juga sahabatnya. Saat itu aku benar – benar senang, aku mendapat beasiswa. Hingga ku dengar percakapan mereka dari ruang sebelah,
“ Aku udah nembak dia tapi belum ada jawaban..”
“ Minggu depan...” aku tertegun, aku masuk keruangan itu, berpura – pura mengamati buku – buku yang berjejer di rak buku. Aku tidak menangis. Tentu saja aku tidak menangis. Aku masih bisa menahannya.
            Dan pulang kerumah, aku pamit dengan senyuman yang hambar. Aku benar – benar patah hati. Aku menceritakannya kepada sahabat dekatku, kak Meri. Dia tahu aku sangat menyukai si Alvin and the Chipmunks.
Waktu berjalan, aku masih saja menyukai nya. Aku masih saja tertegun ketika melihat wajahnya. Aku rasa aku masih menyukainya.
            Hingga suatu saat, kak Meri bercerita tentang dia. Mereka sedang dekat. Aku down, lagi – lagi aku down. Undang – undang dalam hidupku, aku tidak akan menyukai pacar temanku, mantan pacar temanku, mantan orang yang disukai temanku.
Aku menangis, inilah patah hatiku yang sebenarnya.
Aku memilih menyendiri, aku menaiki angkutan umum dan menangis. Menatap keluar, membiarkan angin mempermainkan rambuku dan dalam diamku, tanpa suara aku menangis, ku rasa orang yang di angkutan umum itu akan mengerti aku sedang patah hati. Aku bukan korban sinetron, tentu saja tidak. Aku hanya sangat sedih.
Aku bisa menerima dia dengan wanita manapun tetapi tidak dengan temanku, NO BIG NO.
            Waktu terus berjalan, aku mulai melupakannya. Mengapa aku melupakannya? Mungkin benar kata temanku, aku hanya mengaguminya. Aku sangat senang dengan lelaki yang pintar.
Apakah aku menyesalinya?
Tidak. Tentu saja tidak. Setidaknya aku mendapat inspirasi untuk menulis.
            Cinta entah apapun itu, dulu aku sangat malu membicarakan cinta, rasanya belum waktunya untukku, sekarang pun aku masih malu. Tapi tunggu.. aku sudah 21 tahun, rasanya ini waktu yang tepat untuk membicarakan cinta. Aku tidak tahu apakah kisah yang diatas itu cinta atau kegilaan hati seorang mahasiswi error atau bagaimana, yang pasti, dunia sangat menyenangkan waktu itu. Sekarang pun masih menyenangkan heheh...
            Saranku, kalau patah hati sebaiknya naik angkutan umum malam –malam, Medan cantik kalau malam hari...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar