Selasa, 27 Maret 2012

wanita yang berdoa



21 tahun dan tidak memiliki pacar sementara teman – teman 1 geng ku (asekkk ngegeng nih ceritanya...?) atau sahabatku semuanya udah pada punya pacar.
Tentu sangat bohong kalau aku bilang aku nggak butuh pacar, saat tugas menumpuk, saat bermasalah dengan teman, saat gondok dengan dosen, saat slek sama ortu, itu benar – benar sangat berat.
Tuhan aku sangat kesepian ????
Aku memang seorang yang introvert, sulit rasanya mengungkapkan semua yang ada dihatiku bahkan kepada orang tuaku. Mereka tidak pernah tahu apa yang sedang ku alami, aku bukan orang yang bisa berbicara dengan lugas tentang semua hal yang ku alami. SULIT RASANYA.
Aku pernah menjalin hubungan dengan seorang lelaki, aku sangat menyayanginya, hingga dalam doaku aku selalu membayangkan wajahnya, aku selalu berharap hidunya akan baik – baik saja, dia memperoleh kebahagiaan dan dia bisa menerima Tuhan Yesus. Aku berharap dia lahir baru.
Namun sebelum aku menjalin hubungan dengannya, aku sudah mendengar Tuhan berbicara, “ jangan terlibat dengan pergaulan duniawi..”
Tetapi rasa cintaku kepadanya mengalahkan rasa cintaku kepada Tuhanku. Suatu hal yang sangat ku sesali.
Suatu sore dia meneleponku dan memutuskan hubungan kami, aku yang pada waktu itu masih memiliki perasaan selalu dicampakkan, diabaikan dan tidak dianggap. Aku baru saja merasakan bagaimana rasanya dicintai, suatu perasaan yang tidak pernah ku rasakan. Dan dia mengakhiri jalinan cinta kami.
Suatu malam, saat aku kembali dari Sidikalang, aku mencoba meneleponnya dan dia tidak mengangkat telepon dariku. Aku masuk kekamar, ternyata mama juga sedang berdoa dikamar. Aku lalu melipat tanganku dan menangis. Aku berpura – pura berdoa dan menangis, aku tidak bisa lagi menahan rasa sakit dihatiku. Mungkin mama berpikir aku benar – benar berdoa padahal aku melipat tanganku hanya untuk menangis karena dia.
Dan hari – hari selanjutnya aku masih saja menyayanginya, aku masih saja berharap dia akan kembali. Aku selalu mengingatnya, bahkan saat aku kehilangan netbookku dihari yang sama dengan ulang tahunnnya, aku masih saja menyempatkan diri untuk menghapus air mataku dan meneleponnya hanya untuk berkata “ selamat ulang tahun..”
Kini aku sudah belajar untuk melupakannya. Kami hanya berpacaran selama 53 hari. Setelah itu aku banyak mengalami single patah hati. Artinya aku patah hati padahal aku tidak berpacaran dengan siapapu. Aku bukan orang yang akan mengaku ketika mengyukai seorang lelaki, aku selalu memelihara gengsiku.
Aku kesepian, memang benar, aku membutuhkan kekasih. Namun saat ini aku benar benar tidak menyukai siapapun.
Selain itu aku juga memutuskan untuk berdoa umum. Itu adalah doa, dimana aku berada dalam tahap mengajukan kriteria suami yang ku inginkan kepada Tuhan. Istilahnya aku sedang mengajukan proposal untuk Tuhan, masalah disetujui atau tidak, itu terserah Tuhan.
Bukankah Tuhan berkata “ mintalah...”
Aku memutuskan untuk berdoa umum pada 12 maret 2012, sebelumnya aku tidak mau. Aku berpikiran untuk apa aku mendoakan kriteria seorang calon suami tanpa tahu kapan harus berakhir. Ternyata setelah kupikirkan lagi, teman hidup atau suami adalah bagian yang penting dalam hidup kita nantinya.
Jadi mulai sekarang aku mendoakannya, aku tidak tahu kapan harus berhenti tetapi biarlah pada saat nantinya Tuhan yang menjawab kapan aku menaikkan status doaku.
Diatas doa umum masih ada doa khusus, doa uji, doa berpacaran, dan persiapan untuk pernikahan.
Doa khusus berarti kita sudah melihat seseorang yang kelihatannya memenuhi kriteria yang kita ajukan kepada Tuhan. Maka kita akan memasuki tahap doa khusus, yaitu doa meminta jawaban kepada Tuhan, “ apakah orang ini yang Engkau maksudkan Bapa ? “
Jika Ya maka kuatkan lah perasaan dalam hatiku dan jika tidak maka hapuskanlah perasaanku.
Jika TIDAK, maka kita akan kembali ke doa umum. Jika Ya maka akan dilanjutkan kedoa uji tetapi sebelum doa uji maka kita HARUS menyatakan dulu perasaan kita kepada si dia. Dan setelah itu kita uji apakah benar dia orangnya kalau Iya maka kita akan melanjutkan ketahap berpacaran yang baik dan kepernikahan. Kalau tahap doa – doa ini sih aku dapat di pelayana mahasiswa.
Kalau menurut gereja saya sih, yang namanya pacaran tidak terlalu dipentingkan. Artinya ketika seseorang sudah siap menikah maka dia tinggal mengatakan perasaanya kepada pendeta atau yang dituakan untuk bertanya kepada calon mempelai (biasanya laki – laki yang meminta untuk perempuan.)
Tetapi belakangan ini udah banyak kok pemuda-pemudinya memulai tahap berpacaran sejak usia dini.
Tetapi aku, aku dan hatiku akan ku serahkan kepada TUHAN yang telah menciptakan aku sedemikian rupa. Yang paling mengenal diriku lebih dari siapapun, biarlah Dia yang menyediakan untukku. Aku akan menunggunya dalam doaku.
Terkadang ketika aku sedang ber-doa umum, aku merasakan sangat merindukannya walaupun aku bahkan  tidak tahu siapa dia, dari mana, negaranya dimana, suku apa. Tetapi aku sangat merindukannya.
“ katakan kepada-Nya Tuhan disini calon pendampingnya akan setia menunggunya...”
Janjiku kepada Tuhan..
“ aku akan mencintainya Tuhan, sungguh aku tidak akan menyakitinya, kami akan saling menjaga, aku akan mencintainya. Aku sangat tahu bagaimana rasanya disakiti, dan aku tidak akan membiarkan dia merasakan itu. Kami akan menjadi keluarga yang mencintai Engkau, setiap pagi kami akan ber-saat teduh bersama, dan ketika sore hari tiba kami akan menyediakan waktu untuk bernyanyi memuji nama-Mu sambil memandang langit ciptaan-Mu, how great You are my Lord...”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar