Selasa, 25 Oktober 2011

tudia ho dung mate ho?????, big question for every human


Hari ini,saat saya sedang asyik mempelajari sebuah mata kuliah yang saya sangat sukai, saya dikejutkan oleh suara Michael buble dengan lagunya home, teman saya yang kebetulan sedang menonton dikamarku langsung membuka inbox handphone ku, “ ada yang ninggal Ran ...”
Aku langsung merampas handphone dari tanganya, tadinya aku berfikir itu adalah orang tua, atau orang yang sudah lama sakit, tapi aku terkejut, bukan orang tua, dia bahkan lebih muda dari aku, aku mengenal wajahnya pada februari 2011 di kebaktian perkenalan pernikahan, dia satu gereja denganku, hanya tempat beribadah kami berbeda.
Aku langsung tertegun, sedih, aku langsung berpikiran, mungkin dia meninggal dengan tiba tiba, dalam artian dia nggak sakit, aku langsung menelepon seorang kakak yang dari kabanjahe, darinya aku tidak mendapat penyebab detailnya, lalu aku menelepon seorang teman yang tinggal di medan berharap tahu kok bisa sih??????
Si kawan itu bilang dia memang belum tahu dan sedang dalam perjalanan kerumah sakit, aku lalu menyudahi pembicaraan setelah mengorek informasi yang masih samar juga. Aku lalu mengirimkan pesan yang ku dapat kebeberapa temanku (teman 1 gereja), dan mereka juga sama terkejutnya dengan aku.
                Tahukah kau apa yang paling membuatku begitu sedih? Ada satu pertanyaan yang mengganjal dihatiku, selamat kah dia?
Apakah dia masih mengingat untuk berkata, Tuhan tolong selamatkan jiwaku????
Aku tidak menyesalkan, atau bukan kepergiaannya yang menjadi kesedihanku, tetapi yang terbesar adalah sampaikah dia ketangan Bapa disorga???
Bertemukah dia dengan Yesus yang telah memberikan semuanya untuk kehidupan ini, tertuliskah namanya di buku kehidupan????
                Sore ini, ketika aku dalam perjalanan ke atm, ada pemikiran dalam diriku, harusnya aku membagi diriku dalan 2 posisi, sebagian untuk memikirkan hidup dan sebagian untuk memikirkan kematian, tetapi seringkali ku temukan diriku terlalu asyik untuk hidup dan melupakan fakta kekal yakni kematian.
Tetapi baru baru ini aku teringat doaku, “ Tuhan, jika Engkau memanggilku, jangan dengan rasa sakit, dan berikan aku kesiapan menyongsong Engkau, pastikan aku benar benar layak..”


Deeply sorrow....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar